Kamu Perlu Tahu, Inilah Manfaat Penutup Mata untuk Tidur

Dianggap sepele, namun penutup mata dapat membantu kamu untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik, loh. Penutup mata untuk tidur dapat menjadi pilihan jika kamu kesulitan tidur dalam keadaan terang. 

Lalu, apa saja manfaat penutup mata untuk tidur? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Penelitian Tentang Penutup Mata

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa penutup mata untuk tidur memberikan pengaruh terhadap kualitas tidur seorang pasien penyakit jantung. penelitian tersebut melibatkan 60 pasien di rumah sakit di Iran.

Para dokter dalam penelitian tersebut menggunakan berbagai macam cara untuk meningkatkan kualitas tidur pasien. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan relaksasi otot, aromaterapi, serta penggunaan penutup mata untuk tidur.

Penutup mata yang digunakan dalam penelitian terbuat dari kain dan dirancang untuk menghalau seluruh cahaya yang ada di ruangan yang memungkinkan masuk ke mata pasien sehingga menjadikan pandangan pasien menjadi gelap total.

Kemudian hasil penelitian menunjkkan bahwa penggunaan penutup mata lebih efektif dalam meningkatkankualitas tidur pasien dibandingkan dengan cara yang lain.

Di akhir penelitian para ahli akhirnya menyimpulkan bahwa penggunaan penutup mata untuk tidur terbukti membantuk memperbaiki kualitas tidur pasien penyakit jantung yang biasanya kesulititan untuk tidur nyenyak maupun yang terbiasa mengonsumsi obat tidur.

Manfaat Penutup Mata untuk Tidur

Bedasarkan penelitian, terbukti bahwa penutup mata memiliki manfaat yang baik untuk meningkatkan kualitas tidur. Berikut adalah manfaat penutup mata untuk tidur yang perlu kamu ketahui.

  • Menjaga mata dari cahaya

Manfaat penutup mata yang pertama adalah untuk menjaga mata dari cahaya ruangan. Setiap orang memiliki sensitivitas yang berbeda-beda terhadap cahay ketika tidur. Ada yang bisa tidur pulas walaupun dengan cahaya terang, ada pula yang baru bisa tidur ketika tidak ada cahaya atau dalam kondisi gelap.

Faktanya, mengurangi cahaya dalam jumlah banyak merupakan hal yang penting untuk tidur yang lebih berkualitas. Ketika ruangan dalam kondisi temaram atau gelap, aka nada substansi tubuh yang bernama adenosine yang memberikan perintah kepada otak dan membawa sinyal bahwa sudah saatnya tidur.

  • Meningkatkan kualitas tidur

Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa tidur dengan kondisi ruangan gelap dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebagai contoh, penelitian yang dirilis American Journal of Epidemiology pada tahun 2017 menunjukkan bahwa tidur dengan kondisi cahaya yang berlebihan rentan menyebabkan depresi pada lansia.

  • Membantu tubuh mengingat ritmenya

Tubuh memiliki ritme biologis sendiri, penutup mata untuk tidur dapat membantu tubuh menjadi disiplin terhadap ritmenya tersebut. Ketika ruangan masih dalam kondisi terang atau suasana riuh, ritme tubuh akan merespons bahwa ini bukan waktunya untuk tidur.

Sebaliknya ketika menggunakan penutup mata akan membuat sekeliling menjadi gelap maka akan semakin banyak hormon melatonin yang diproduksi. Hormon melatonin sendiri adalah hormon yang mampu mempertahankan ritme sirkadian atau jam internal tubuh, sehingga kita dapat mengetahui kapan harus terjaga dan kapan harus segera tidur.

  • Lebih aman daripada obat tidur

Obat tidur menjadi salah satu pilihan ketika seseorang kesulitan tidur. Namun, obat tidur yang dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dapat membahayakan kesehatan, apalagi jika ibat tidur tersebut tidak diresepkan oleh dokter yang ahli di bidangnya.

Obat tidur yang dikonsumsi berlebihan bahkan dapat menyebabkan overdosis yang berujung kematian. Oleh karena itu, penggunaan penutup mata untuk tidur jauh lebih aman untuk tubuh daripada mengonsumsi obat tidur.

  • Ada banyak pilihan

Saat ini penutup maat untuk tidur sudah banyak di pasaran. Pilihan penutup mata pun bervariasi sehingga kamu dapat memilih sesuai dengan seleramu.

Itulah beberapa manfaat penutup mata untuk tidur yang dapat kamu jadikan referensi. Supaya kualitas tidur lebih baik, tidak ada salahnya jika kamu mulai menggunakan penutup mata untuk tidur.

Keluar Cairan Vagina pada Wanita, Normalkah?

Sebagai perempuan, pernahkah kamu mengalami keluarnya cairan vagina? Dan apakah hal ini menimbulkan pertanyaan serta mungkin kekhawatiran apakah ini merupakan kondisi yang normal atau tidak?

Yuk, terus simak artikel ini untuk tahu penjabaran lebih lengkap mengenai cairan vagina pada perempuan.

Pengertian Cairan Vagina

Keluarnya cairan vagina, atau yang juga dikenal dengan istilah keputihan, sebenarnya merupakan suatu hal yang wajar dan normal terjadi pada wanita. Tubuh wanita memproduksi dan mengeluarkan cairan vagina ini sebagai bentuk upaya “membersihkan area vagina secara alami” dari bakteri dan sel-sel kulit mati.

Cairan vagina atau keputihan yang normal biasanya memiliki ciri berwarna bening atau putih pucat, tidak berbau, kental dan lengket, serta dalam jumlah yang wajar atau tidak berlebihan.

Penyebab Keluarnya Cairan Vagina

Selain sebagai bentuk upaya “membersihkan diri” secara alami, keluarnya cairan vagina juga dapat dipicu oleh beberapa kondisi. Kondisi-kondisi yang biasanya menjadi penyebab keputihan di antaranya adalah:

  1. Masa subur

Masa subur atau yang termasuk dalam siklus menstruasi bulanan wanita dapat menjadi penyebab produksi cairan vagina meningkat. Pada saat memasuki masa subur tubuh memproduksi hormon yang dapat memicu produksi cairan vagina dan menjadikan vagina terasa lebih lembab atau basah.

  1. Terangsang

Produksi cairan vagina juga bisa meningkat secara drastis saat seorang wanita terangsang secara seksual. Kondisi ini membuat vagina terasa jauh lebih lembab dan basah saat terangsang. Keluarnya cairan vagina yang cukup banyak pada saat seorang wanita terangsang ini berfungsi sebagai cairan lubrikasi untuk memudahkan penetrasi penis saat berhubungan seksual.

  1. Infeksi atau penyakit tertentu

Keluarnya cairan vagina umumnya memang merupakan suatu hal yang normal terjadi pada wanita. Namun demikian, pada kondisi tertentu keluarnya cairan vagina juga dapat menjadi indikasi terjadinya infeksi atau penyakit tertentu pada vagina atau organ reproduksi wanita.

Ciri Cairan Vagina yang Tidak Normal

Seperti yang telah dijelaskan di atas, keluarnya cairan vagina umumnya adalah hal yang normal namun di beberapa kondisi tertentu keluarnya cairan vagina juga dapat menjadi indikasi adanya infeksi atau penyakit tertentu.

Beberapa ciri yang harus diwaspadai sebagai kondisi keluarnya cairan vagina yang tidak normal, antara lain:

  • Timbulnya rasa gatal atau panas pada vagina
  • Warna cairan vagina tidak bening atau putih
  • Cairan vagina berbau tidak sedap
  • Cairan vagina keluar secara berlebihan dan kadang disertai keluarnya darah
  • Disertai dengan rasa nyeri atau sakit, serta luka di sekitar vagina

Jika Anda mengalami keluarnya cairan vagina dengan disertai ciri-ciri tidak normal tersebut, artinya Anda perlu berkonsultasi pada dokter.

Kondisi keluarnya cairan vagina atau keputihan yang tidak normal juga bisa dilihat dari warnanya. Berikut adaah idikasinya:

  1. Keruh

Jika cairan vagina yang keluar berwarna keruh serta disertai bau amis ini dapat menjadi tanda adanya infeksi bakterial vaginosis. Pada kondisi ini cairan vagina akan keluar lebih banyak setelah berhubungan seks atau sebelum dan setelah masa menstruasi.

  1. Kekuningan keruh

Jika keputihan berwarna kuning keruh dan disertai dengan rasa nyeri pada vagina, kesulitan buang air kecil, dan bahkan hingga pendarahan, kemungkinan ini adalah tanda dari penyakit gonore. Selain gonore, penyakit yang mungkin muncul adalah klamidia. Untuk lebih jelasnya lakukanlah konsultasi pada dokter jika Anda mengalami kondisi semacam ini.

  1. Kuning kehijauan

Cairan vagina yang berwarna kuning kehijauan serta disertai dengan rasa gatal serta bau yang tidak sedap dapat menjadi gejala penyakit trikomoniasis.

Selain itu, penyakit herpes kelamin juga memiliki gejala yang sama yakni keluarnya cairan berwarna kuning kehijauan, berbau tidak sedap, gatal, serta terdapat luka di sekitar vagina.

  1. Kecoklatan dan kemerahan

Jika keputihan berwarna coklat keruh atau kemerahan bisa jadi ini adalah terkelupasnya dinding rahim. Kondisi ini disebut lochia dan bisa terjadi pada wanita setelah melahirkan. Namun jika kondisi ini terjadi saat Anda tidak sedang dalam masa pasca melahirkan, maka segeralah konsultasi ke dokter karena bisa saja ini adalah gejala suatu penyakit serius.

Nah, demikianlah penjabaran mengenai cairan vagina pada wanita. Umumnya keluarnya cairan vagina atau keputihan pada wanita merupakan hal yang normal. Namun demikian, jika keluarnya cairan vagina atau keputihan disertai dengan ciri atau gejala tertentu yang tidak normal maka Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk memperoleh diagnosa dan penanganan yang tepat.

Apa Sajakah Ciri Komunikasi yang Sehat Antara Pasangan Suami Istri?

Pasangan suami istri saling berkomunikasi setiap hari. Itulah mengapa suami istri harus memiliki komunikasi yang sehat. Lantas, apa sajakah ciri komunikasi yang sehat di antara pasangan suami istri?

Artikel di bawah ini akan menjawab rasa ingin tahumu tentang ciri komunikasi yang sehat pada suami istri. Silakan membaca artikel ini dengan baik!

Pentingnya Komunikasi dalam Pernikahan

Sebelum mengenal ciri komunikasi yang sehat dalam pernikahan, kenali dulu apa pentingnya komunikasi dalam pernikahan, yuk. Berikut ini adalah alasannya:

  • Komunikasi menghilangkan kesalahpahaman.
  • Komunikasi meningkatkan kepercayaan.
  • Komunikasi membangun rasa hormat terhadap pasangan.
  • Komunikasi memotivasi pasangan.
  • Komunikasi meningkatkan rasa sayang.
  • Komunikasi memudahkan koordinasi, sehingga menghemat waktu dan tenaga.
  • Komunikasi membuat pasangan tidak harus saling menerka-nerka.
  • Komunikasi membuat pasangan saling mengerti satu sama lain.
  • Komunikasi yang baik dengan pasangan membahagiakan hidup dan menjauhkan dari penyakit.
  • Komunikasi yang baik membuat pernikahan langgeng.

Ciri-ciri Komunikasi Suami Istri yang Sehat

Kamu tentu sudah tak sabar mengetahui apa sajakah ciri komunikasi yang sehat di antara pasangan suami istri. Tak perlu menunggu terlalu lama, berikut ini adalah ciri-cirinya

Saling Terbuka dengan Pasangan

Ciri yang pertama adalah pasangan saling terbuka dalam mengekspresikan isi hati dan pemikirannya. Kedua belah pihak, baik suami maupun istri merasa aman dan nyaman dalam membicarakan hal-hal yang bersifat privasi.

Membicarakan Hal Positif dan Hal Negatif

Pernikahan tidak selamanya senang-senang. Ada kalanya pasangan akan menemukan kendala yang menyebabkan perselisihan kecil. Namun, pasangan yang memiliki komunikasi sehat bisa mengatasi hal tersebut.

Mereka bisa membicarakan kesulitan yang sedang dialami atau perasaan tidak enak terhadap lawannya. Di sisi lain, mereka juga tidak segan dalam mengapresiasi hal-hal yang positif.

Tidak Menyakiti Pasangan

Ucapan bisa menjadi pedang tajam yang menyakiti hati orang lain. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, tak terkecuali pasangan suami istri.

Akan tetapi, pasangan suami istri dengan komunikasi yang baik tidak menyakiti satu sama lain. Mereka menahan diri dari komentar-komentar yang bisa menyerang atau menyakiti pasangannya.

Saling Mendengar Satu Sama Lain

Tidak hanya berbicara, mendengar juga merupakan salah satu aspek penting dalam berkomunikasi. Pasangan yang komunikasinya baik tahu betul akan hal ini.

Mereka akan mendengarkan pasangannya ketika berbicara dengan seksama. Tak hanya mendengar, mereka juga akan saling melontarkan tanggapan kecil dan menunjukkan body language yang menunjukkan simpati.

Menghindari Penggunaan Kata ‘Aku’

Kata ‘kamu’ ternyata membawa sentimen negatif jika digunakan ketika mengatasi konflik. Misalnya, kalimat “kamu selalu melakukan hal yang salah” lebih tidak enak didengar daripada “aku merasa terluka atas apa yang kamu lakukan”.

Ini karena kata ‘kamu’ terkesan menuduh dan menyalahkan pasangan. Sementara itu, kata ‘aku’ memiliki kesan membuka diri tanpa menyerang orang lain.

Memisahkan Masalah dan Orang

Masalah pada pernikahan sering bertambah besar karena kedua belah pihak tidak bisa memisahkan antara masalah dan orang. Hal ini menimbulkan kesan bahwa pasangan sebenarnya saling membenci pribadi satu sama lain, bukan tindakan yang dilakukan.

Oleh karena itu, pisahkanlah masalah dan tindakan buruk yang terjadi dengan kepribadian seseorang. Misalnya, jangan berkata, “kamu orang yang tidak tahu diri karena tidak membuatkan aku kopi!”. Tidak membuatkan kopi adalah kesalahan kecil yang tidak menjadikan seseorang tidak tahu diri. Sehingga, ucapan tersebut tidak pantas untuk dikatakan.

Selalu Menunggu Kesempatan untuk Berbicara

Pada suatu titik dalam pernikahan, ada kemungkinan pasangan suami istri sudah tak lagi tertarik untuk berbicara satu sama lain. Namun, hal ini tidak terjadi pada pasangan dengan komunikasi yang baik.

Alih-alih menghindar, mereka justru ingin selalu berkomunikasi. Mereka tak sabar untuk saling bercerita dan berbicara, bahkan mengenai hal-hal yang sulit untuk dibicarakan.

Jadi, apa sajakah ciri komunikasi yang sehat di antara pasangan suami istri? Jawabannya ada tujuh ciri yang bisa kamu baca di atas. Setelah ini, jangan lupa mempraktikannya dengan pasanganmu, ya!

Sumber:

https://www.poweroftwomarriage.com/info/communication-in-marriage/

https://www.bustle.com/articles/168072-7-signs-you-communicate-well-with-your-partner

https://www.marriage.com/advice/communication/the-importance-of-communication-in-your-marriage/#Principles_of_effective_communication_in_marriage