7 Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Konsumsi Paracetamol untuk Ibu Hamil

Kebenaran tentang bolehkah paracetamol untuk ibu hamil kerap simpang siur di masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah paracetamol merupakan obat pereda demam dan nyeri yang paling sering digunakan. Akibatnya, orang cenderung merasa aman mengonsumsi paracetamol di banyak kondisi, termasuk saat hamil.

Jika kamu memang berpikir untuk minum paracetamol saat hamil, baca 7 jawaban medis berikut ini. Artikel ini mungkin menjawab salah satu kekhawatiran yang kamu miliki karena mendengar isu penggunaan paracetamol untuk ibu hamil. 

  1. Seberapa aman konsumsi paracetamol untuk ibu hamil?

Paracetamol telah digunakan pada wanita hamil selama bertahun-tahun. Orang mengenal manfaat paracetamol untuk ibu hamil sakit gigi atau migrain. Obat ini biasanya direkomendasikan sebagai penghilang rasa sakit pilihan pertama.

Saat ini belum ada bukti yang baik bahwa paracetamol akan membahayakan ibu dan bayi selama dikonsumsi sesuai petunjuk obat. 

Secara umum disarankan agar ibu hamil menggunakan dosis paracetamol terendah dan hanya dikonsumsi selama diperlukan. Selain itu, paracetamol untuk ibu hamil saat flu atau masalah kesehatan lainnya perlu dikonsumsi dengan perhatian ketat untuk mencegah kemungkinan efek negatif. 

  1. Apakah minum paracetamol untuk ibu hamil bisa menyebabkan keguguran?

Sejauh ini, belum ada peningkatan risiko keguguran yang diidentifikasi pada salah satu dari dua penelitian terhadap wanita yang menggunakan paracetamol selama kehamilan. 

  1. Apakah konsumsi paracetamol untuk ibu hamil menyebabkan bayi lahir cacat? 

Sebagian besar penelitian telah menunjukkan bahwa paracetamol untuk ibu hamil trimester 1 tidak memberi peluang lebih besar untuk memiliki bayi cacat dibandingkan mereka yang tidak. 

Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan penggunaan paracetamol pada masa kehamilan meningkatkan kemungkinan bayi laki-laki dilahirkan dengan testis yang tidak turun. Penelitian lain menolak temuan ini.

Sementara itu, studi lebih lanjut masih dibutuhkan untuk membuktikan apakah paracetamol untuk ibu hamil muda menyebabkan bayi lahir cacat atau dengan perubahan hormon pertumbuhan lainnya.

  1. Bisakah minum paracetamol untuk ibu hamil menyebabkan kelahiran prematur? 

Tidak ada peningkatan risiko melahirkan terlalu dini (sebelum 37 minggu kehamilan) ditunjukkan dalam satu penelitian yang menyelidiki risiko tersebut pada ibu yang minum paracetamol selama trimester ketiga. 

  1. Apakah minum paracetamol untuk ibu hamil menyebabkan bayi memiliki berat badan kecil saat lahir? 

Dalam satu studi yang menyelidiki hal ini, tidak ada peningkatan risiko bayi dengan berat kurang dari 2500 g saat lahir jika ibu mengonsumsi paracetamol selama kehamilan. 

  1. Apakah minum paracetamol untuk ibu hamil bisa menyebabkan bayi lahir mati? 

Dalam satu penelitian yang menyelidiki hal ini, tidak ada peningkatan risiko lahir mati yang diidentifikasi dengan penggunaan paracetamol pada masa kehamilan.

  1. Bisakah minum paracetamol untuk ibu hamil menyebabkan gangguan belajar atau perilaku pada anak?

Saat ini ada banyak penelitian tentang kemungkinan penyebab masalah belajar dan perilaku, seperti gangguan spektrum autisme (ASD) dan gangguan pemusatan perhatian (ADHD). Salah satunya dikaitkan dengan konsumsi paracetamol untuk ibu hamil.  Namun, ini adalah bidang yang sangat sulit untuk dipelajari dan saat ini hanya ada informasi ilmiah yang terbatas tentang masalah ini. 

Banyak ahli setuju bahwa bukti tidak cukup baik untuk menarik kesimpulan seperti itu. Perlu lebih banyak penelitian yang lebih komprehensif untuk membuktikan hal ini.

Meski demikian, kamu tetap harus berhati-hati dalam mengonsumsi paracetamol untuk ibu hamil trimester 1 atau pun trimester berikutnya. Terutama jika kamu memiliki penyakit bawaan atau alergi tertentu. Penggunaan paracetamol sebaiknya tetap dalam pantauan dan konsultasi dokter kandungan.