Mengenal Apa itu Perilaku Gaslighting dan Apa Efeknya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Mendengar tentang gaslighting biasanya tidak jauh dari sikap dan tindakan negatif yang bisa mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. Gaslighting adalah sebutan pada tindakan manipulasi yang bisa terjadi di mana pun. Baik lingkungan rumah, sekolah, maupun kantor.

Saat ini perilaku gaslighting cukup populer dan banyak dikenal. Karena pada dasarnya perilaku satu ini memang tergolong ‘buruk’. Istilah gaslighting pun berawal dari sebuah film yang dibintangi oleh Charles Boyer. Berkisah tentang seorang suami yang berperilaku gaslighting kepada istrinya, hingga membuat sang istri alami gangguan jiwa. Contoh gaslighting bisa ditemukan di sekitar kita.

Gaslighting Adalah Sikap Buruk yang Harus Dijauhi

Terdapat banyak alasan mengapa seseorang berperilaku gaslighting, tapi menurut para ahli, ada dua kelompok yang mudah terpicu yaitu mereka dengan tingkat kepercayaan diri tinggi dan mereka yang merasa nyaman ketika membuat orang lain resah, juga serta kehilangan rasa percaya.

Beberapa sikap kebiasaan pelaku gaslighting di antaranya:

  • Selalu meremehkan perasaan orang lain.
  • Memberitahu ada sebagian orang yang berbicara negatif dan  buruk mengenai korban.
  • Sering mengungkapkan suatu hal yang kemudian dibantah (tidak setuju).
  • Menyangkal dan menganggap peristiwa penting yang dialami oleh korban itu tidak penting.
  • Merasa dirinya memegang kendali atas kehidupan korban.

Pada buku ‘The Gaslight Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Live’. Robin Stern mengungkapkan korban secara pelan-pelan dibuat tidak percaya diri akan dirinya sendiri. Korban akan merasa selalu salah yang mana membuatnya selalu meminta maaf.

Korban pun mudah putus asa, sampai mereka merasa dirinya berbeda dari orang lain. Karena terlalu banyak kekurangan yang mereka miliki, membuat mereka bertanya tentang dirinya sendiri. Padahal kenyataannya, semua dipicu karena manipulasi dari sikap gaslighting. 

Lakukan Hal Ini Jika Kamu Korban dari Gaslighting

Memang gaslighting adalah bentuk manipulasi yang sering tidak disadari, baik bagi pelaku, maupun korban. Oleh karenanya, para korban terkadang lebih memilih denial atau tidak mau mengakui bahwa dirinya merupakan korban.

Sebab, manipulasi yang terjadi dilakukan secara pelan-pelan. Mungkin dari orang terdekat, mungkin juga oleh tokoh terkenal yang mereka ikuti. Lalu, bagaimana jika mulai menyadari kalau diri kamu menjadi korban? Bagaimana jika dalam beberapa waktu terakhir sering menyalahkan diri sendiri, hingga sering putus asa, serta sulit mendapatkan kebahagiaan?

Ini dia tips menghadapinya.

Tenangkan Diri

Banyak korban dari gaslighting manipulatif yang tidak sadar bahwa dirinya korban, maka menyadari sebagai korban menjadi poin paling pertama yang menjadi langkah paling dasar. Ketika mulai sadar, kamu bisa tenangkan diri dan hindari bersikap panik. Hati yang tenang akan membuatmu lebih mudah mencari solusi terbaik.

Segera Minta Bantuan Psikolog

Jangan ragu untuk meminta bantuan profesional seperti psikolog dan psikiater agar mendapat pemulihan secara tepat. Mereka akan membimbingmu untuk keluar dari jeratan gaslighting.

Jangan Ragu Jauhi Pelaku

Mulai curiga dengan circle atau orang yang membuatmu alami kondisi negatif tersebut? Segera jauhi. Kamu bisa mengamati sikap dan perilaku orang terdekat yang membuatmu selalu merasa bersalah.

Mencari Circle dan Teman Baru

Tempatkan diri di lingkungan yang lebih positif. Coba masuk ke dalam circle baru yang jelas lebih menghargaimu. Putuskan untuk tidak lagi sering berhubungan dengan pelaku, termasuk pacar atau pasangan.

Perlakukan gaslighting adalah hal negatif yang bisa memicu orang lain alami gangguan kejiwaan. Mereka yang melakukannya terkadang bisa dideteksi dari bagaimana mereka bermain media sosial dan bagaimana mereka menyikapi masalah.